SBY Sambut Presiden Konfederasi Swiss di Istana
Presiden SBY
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (7/7/2010), dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan Presiden Konfederasi Swiss Doris Leuthard.
Upacara penyambutan kenegaraan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Leuthard beserta rombongan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 6-9 Juli 2010. Tujuannya, untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Swiss, khususnya di bidang ekonomi, investasi, perdagangan, dan pembangunan antara kedua negara.
Usai upacara penyambutan, SBY dan Leuthard akan melakukan pertemuan bilateral dan menandatangani nota kesepahaman. Selanjutnya, SBY akan makan malam bersama Leuthard pukul 19.30 WIB. Selama di Indonesia, Presiden Leuthard dijadwalkan berkunjung ke Jakarta dan Surabaya. Dia akan bertolak ke Surabaya pada Kamis pagi.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Dinno Patti Djalal, investasi Swiss di Indonesia tergolong besar. Swiss menempati urutan ke-15 pada periode 1990-2009, dengan total investasi sebesar USD740,7 juta, yang mencakup 120 proyek, termasuk 36 proyek baru pada periode Januari 2000-September 2000 senilai USD313 juta.
"Investasi Swiss di Indonesia antara lain di bidang industri makanan, industri kimia, farmasi, pengiriman, perkebunan, perhotelan, pengolahan air minum dan engineering. Khusus di bidang infrastruktur, Pemerintah Swiss juga ikut dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik bersama Asian Development Bank," katanya.
Sementara komoditi ekspor utama Indonesia ke Swiss, antara lain minyak atsiri, garmen, sepatu dan perlengkapannya, produk elektronik, furnitur, minyak kopi, teh, rempah-rempah, tumbuhan, timah, serta plastik dan produknya. Adapun komoditi ekspor Swiss yang utama ke Indonesia adalah suku cadang mesin pembangkit listrik, produk farmasi, produk kimia, bahan pewarna, bahan kosmetik dan barang mewah.
"Sekitar 75 perusahaan Swiss saat ini beroperasi di Indonesia, antara lain ABB, Air Minum Ades, Crédit Suisse, Nestlé, Novartis, Panalpina, Roche, Holcim dan UBS, yang seluruhnya memberi lapangan kerja bagi lebih dari 59.000 orang," ujar Dinno.
0 komentar:
Posting Komentar